SELAMAT PAGI!
Akhirnya, setelah selama kurang lebih 3 tahun ga pernah ngepost lagi di blog ini.
Entah kenapa semalem kepikir untuk liat-liat blog ini lagi.
Dan hari ini pagi-pagi sebelum berangkat kerja sempetin ngepost lagi.
Mudah-mudahan bisa konsisten lagi ngeblognya, bisa sharing-sharing sama blogger lainnya.
Have a nice day!
Saatnya saya mengulas sedikit tentang diri saya. Selain seorang mahasiswa matematika yang kerjaannya tidak jauh dari rumus, simbol, dan angka saya juga berprofesi sebagai seorang graphic designer yang notabenenya kerjaannya ga jauh dari gambar. Mungkin ada beberapa yang sudah mendengar istilah ini, atau mungkin ada yang berprofesi sama seperti saya hahha. Sebenarnya ini saya sendiri menganggap ini bukan sebagai profesi, saya menganggap ini sebagai hobi semata, hobi untuk membuat kemampuan berpikir dan daya kreatifitas terlihat nyata. Mengkonversi pemikiran dan kreatifitas yang tak tampak dan abstrak menjadi sebuah visual objek yang tampak dan dapat dinikmati oleh orang yang melihatnya.
Karya dari seorang graphic designer itu sendiri sangatlah beragam, mulai dari yang sederhana seperti design untuk pin, gantungan kunci, tas, kaos, jaket hingga yang kompleks seperti webdesign, animasi, flash dsb. Says sendiri sudah membuat berbagai jenis design, paling sering sih yang saya buat adalah design untuk poster, karena saya waktu kuliah itu cukup aktif di berbagai organisasi dan kala itu saya entah kenapa mau organisasinya apa ya, mau posisi saya apa, ya ujung-ujungnya saya saya juga yang bikin poster untuk suatu acara yang kami selenggarakan. Ini bukan beban buat saya, saya sangat menikmati dalam membuat poster, juga saya sangat senang apabila poster saya nanti ada dimana-mana di ruang lingkup kampus.
Menurut saya sendiri untuk menjadi seorang graphic designer bukan hal yang sulit jika kita mau belajar. Saya sendiri awalnya hanya mencoba-coba, mungkin ketika awal masuk SMA, kala itu saya melihat sebuah icon photoshop di desktop komputer yang saya pakai bersama dengan kakak saya, mungkin itu program yang diinstall oleh kakak. Yasudah, karena penasaran diklik si icon tadi, terus keluar tampilan photoshop. Ternyata tampilannya sangat user-friendly ga ribet-ribet juga. Kemudian saya mengenal Corel Draw, Illustrator, dsb. Berikut ini saya tampilkan beberapa design yang sudah saya buat.
Sungguh menarik jika kita dapat menampilkan pemikiran dan kreatifitas kita kedalam suatu wadah sehingga orang lain pun dapat melihatnya. Jadi buat teman-teman, saya yakin kalian semua pasti bisa membuat sebuah design, ya mungkin awal-awalnya masih berantakan (saya juga gitu dulu heehe), tapi toh nantinya jika kita mau belajar pasti akan berkembang ke arah yang positif. Nanti saya akan bahas lagi materi lain yang mungkin dapat membuat teman-teman lebih tertarik lagi untuk membuat suatu karya seni design.
Karya dari seorang graphic designer itu sendiri sangatlah beragam, mulai dari yang sederhana seperti design untuk pin, gantungan kunci, tas, kaos, jaket hingga yang kompleks seperti webdesign, animasi, flash dsb. Says sendiri sudah membuat berbagai jenis design, paling sering sih yang saya buat adalah design untuk poster, karena saya waktu kuliah itu cukup aktif di berbagai organisasi dan kala itu saya entah kenapa mau organisasinya apa ya, mau posisi saya apa, ya ujung-ujungnya saya saya juga yang bikin poster untuk suatu acara yang kami selenggarakan. Ini bukan beban buat saya, saya sangat menikmati dalam membuat poster, juga saya sangat senang apabila poster saya nanti ada dimana-mana di ruang lingkup kampus.
Menurut saya sendiri untuk menjadi seorang graphic designer bukan hal yang sulit jika kita mau belajar. Saya sendiri awalnya hanya mencoba-coba, mungkin ketika awal masuk SMA, kala itu saya melihat sebuah icon photoshop di desktop komputer yang saya pakai bersama dengan kakak saya, mungkin itu program yang diinstall oleh kakak. Yasudah, karena penasaran diklik si icon tadi, terus keluar tampilan photoshop. Ternyata tampilannya sangat user-friendly ga ribet-ribet juga. Kemudian saya mengenal Corel Draw, Illustrator, dsb. Berikut ini saya tampilkan beberapa design yang sudah saya buat.
pin
poster
Sungguh menarik jika kita dapat menampilkan pemikiran dan kreatifitas kita kedalam suatu wadah sehingga orang lain pun dapat melihatnya. Jadi buat teman-teman, saya yakin kalian semua pasti bisa membuat sebuah design, ya mungkin awal-awalnya masih berantakan (saya juga gitu dulu heehe), tapi toh nantinya jika kita mau belajar pasti akan berkembang ke arah yang positif. Nanti saya akan bahas lagi materi lain yang mungkin dapat membuat teman-teman lebih tertarik lagi untuk membuat suatu karya seni design.
Ketika saya kuliah di matematika UI semester 6, saya mengambil peminatan ke arah komputasi dan operasional riset. Waktu itu, saya mengambil mata kuliah Dynamic Programing, dengan dosennya Mba Helen namanya. Enak kuliahnya, 3S pokoknya, seru santai susah hahha. Susah kenapa?, karena waktu tugas akhirnya yang dipakai untuk nilai UAS itu kita disuruh cari bahan tentang dynamic programing yang berkaitan dengan game, dan dibuat juga aplikasinya (berupa program) dan semester 6 juga merupakan semester yang padat buat saya, karena saya mengambil banyak sks, dan juga lagi aktif-aktifnya di BEM Fakultas (cailah).
Dalam tugas akhir mata kuliah tersebut, saya mencoba mencari solusi penyelesaian dari game "Bridge Crossing" atau disebut juga "Bridge and Torch" dan membuat aplikasinya (dalam hal ini saya menggunakan matlab, nanti akan dibahas lebih lanjut), sepertinya sudah pada tahu game ini seperti apa. Ok, berikut ini saya tampilkan game tersebut, silahkan dicoba. Jika belum mengerti cara bermain, saya juga akan jelaskan mengenai tata cara permainannya.
Pembahasan
Bridge and Torch adalah salah satu jenis puzzle (permainan teka-teki) matematika, dimana sebanyak m orang, P = {1, 2, …, m}, harus menyeberangi sebuah bridge (jembatan) yang menghubungkan tempat A ke tempat B. Mereka menyeberangi bridge tersebut pada malam hari yang gelap, oleh karena itu mereka hanya bisa menyeberangi bridge tersebut jika mereka membawa lampu. Masalahnya, mereka hanya memiliki satu buah lampu dan maksimal banyaknya orang dalam setiap kali menyeberangi bridge tersebut adalah sebanyak 2 orang. Setiap orang memiliki waktu menyeberang (t) masing-masing (bisa berbeda ataupun sama). Waktu yang dibutuhkan untuk sekali menyeberang untuk suatu kelompok adalah waktu paling lama yang dimiliki oleh orang yang menyeberang dalam kelompok tersebut. Bagaimanakah caranya agar n orang tersebut dapat menyeberangi bridge dengan waktu yang paling minimum (optimal)? Saya akan berikan solusi yang telah dapat, mari kita lanjutkan.
Berikut ini saya berikan, solusi berupa formula yang saya peroleh dengan menggunakan dynamic programing.
Formula/Model

Untuk penjelasannya panjang dan sulit jika saya taro sini (sekarang mepet udah jam 8 pagi, saya mesti pergi jam 10 hari ini hahha belum mandi juga), jadi buat yang penasaran bisa dicoba program yang saya buat, kalo penasaran juga ko bisa dapet model seperti di atas, pengen tau cara penyelesaian manualnya atau menggunakan program yang saya buat. Bisa download disini :
Penjelasan lebih lanjut (Mediafire)
Program Bridge and Torch (Mediafire)
Dalam tugas akhir mata kuliah tersebut, saya mencoba mencari solusi penyelesaian dari game "Bridge Crossing" atau disebut juga "Bridge and Torch" dan membuat aplikasinya (dalam hal ini saya menggunakan matlab, nanti akan dibahas lebih lanjut), sepertinya sudah pada tahu game ini seperti apa. Ok, berikut ini saya tampilkan game tersebut, silahkan dicoba. Jika belum mengerti cara bermain, saya juga akan jelaskan mengenai tata cara permainannya.
Pembahasan
Bridge and Torch adalah salah satu jenis puzzle (permainan teka-teki) matematika, dimana sebanyak m orang, P = {1, 2, …, m}, harus menyeberangi sebuah bridge (jembatan) yang menghubungkan tempat A ke tempat B. Mereka menyeberangi bridge tersebut pada malam hari yang gelap, oleh karena itu mereka hanya bisa menyeberangi bridge tersebut jika mereka membawa lampu. Masalahnya, mereka hanya memiliki satu buah lampu dan maksimal banyaknya orang dalam setiap kali menyeberangi bridge tersebut adalah sebanyak 2 orang. Setiap orang memiliki waktu menyeberang (t) masing-masing (bisa berbeda ataupun sama). Waktu yang dibutuhkan untuk sekali menyeberang untuk suatu kelompok adalah waktu paling lama yang dimiliki oleh orang yang menyeberang dalam kelompok tersebut. Bagaimanakah caranya agar n orang tersebut dapat menyeberangi bridge dengan waktu yang paling minimum (optimal)? Saya akan berikan solusi yang telah dapat, mari kita lanjutkan.
Berikut ini saya berikan, solusi berupa formula yang saya peroleh dengan menggunakan dynamic programing.
Formula/Model
Untuk penjelasannya panjang dan sulit jika saya taro sini (sekarang mepet udah jam 8 pagi, saya mesti pergi jam 10 hari ini hahha belum mandi juga), jadi buat yang penasaran bisa dicoba program yang saya buat, kalo penasaran juga ko bisa dapet model seperti di atas, pengen tau cara penyelesaian manualnya atau menggunakan program yang saya buat. Bisa download disini :
Penjelasan lebih lanjut (Mediafire)
Program Bridge and Torch (Mediafire)
Dalam beberapa tahun belakangan ini perbincangan tentang isu Pemanasan Global bukan lagi monopoli para Aktivis Lingkungan atau kepala pemerintahan, tapi juga sudah menjadi perbincangan yang hangat di kalangan masyarakat awam. istilah-istilah dan kalimat “Climate Change” dan “Pemanasan Global” tampaknya juga sudah mulai akrab ditelinga kita dan hampir tiap hari bisa kita temukan baik di koran, majalah, TV, internet, billboard, poster, spanduk maupun di tempat-tempat umum lainnya seperti di mall, pasar, terminal, pusat rekreasi, kantor, sekolah, dll. Mungkin kalau kita coba menanyakan hal tersebut kepada seseorang yang kebetulan kita jumpai ditengah jalan barangkali kita akan memperoleh jawaban yang lugas tentang hal tersebut, walaupun mungkin pemahaman orang tersebut tentang hal yang dimaksud hanya sepenggal-sepenggal dan kulit luarnya nya saja.
Sepertinya kali ini topiknya cukup berat, gpplah sekali sekali.
Mari kita lanjutkan hahha.
Walaupun demikian, hal tersebut setidaknya sudah mengisyaratkan dan menunjukkan kepada kita bahwa ditengah masyarakat kita saat ini, ternyata sudah ada pemahaman serta rasa keprihatinan, bahkan rasa ketakutan yang cukup mendalam tentang “hantu” yang disebut pemanasan global atau climate change, yang diyakini suatu waktu akan datang dan dapat mengancam kehidupan umat manusia di bumi. Persepsi yang demikian adalah tidak keliru bila dikaitkan dengan berbagai isyarat/tanda-tanda dan fenomena alam yang muncul akhir-akhir ini dengan silih berganti seolah tak henti menghampiri kita. Sebut saja banjir, rob, erosi pantai, intrusi air laut, kekeringan yang panjang, suhu yang sangat ekstrim yang kita rasakan sehari-hari, puting beliung, badai dahsyat, dll.
Seperti diketahui Perubahan iklim (climate change) adalah gejala naiknya suhu permukaan bumi akibat terjadinya pemanasan global yang dipicu oleh semakin tingginya yang banyak dihasilkan dari aktivitas manusia seperti kegiatan pembakaran bahan bakar yang banyak digunakan untuk industri, transportasi, rumah tangga, pembangkit, dll. Pemanasan global akan mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub, kemudian gelombang panas akan mengacaukan iklim dan menimbulkan badai dahsyat yang dapat memporakporandakan bangunan di berbagai kota.
Disadari atau tidak fenomena pemanasan global tersebut sebagian besar adalah akibat dari ulah aktivitas manusia di bumi yang kelewat tinggi sejalan dengan trend gaya hidup manusia modern, dimana setiap hari kita saksikan jutaan industri dan kendaran bermotor memuntahkan gas-gas polutan ke atmosfer khususnya CO2. Kondisi atmosfer kita saat ini ibaratnya seperti keranjang sampah raksasa, yang berfungsi sebagai wadah dari bermacam-macam gas yang dimuntahkan dari bumi. Kondisi ini semakin diperparah dengan semakin tingginya laju pemusnahan vegetasi/pohon oleh manusia yang ada di bumi, seperti pembalakan hutan yang seakan tiada hentinya, yang tidak diimbangi dengan upaya-upaya pemulihan dan pelestarian, sehingga diluar kemampuan alam untuk menetralisir & mendaurulang kembali gas-gas tersebut.
Dengan kondisi atmosfer kita yang demikian, Lantas hal-hal apa kiranya yang dapat kita lakukan dalam upaya mengantisipasi atau minimal memperlambat fenomena pemanasan global tersebut sehingga tidak semakin parah?
Dewasa ini bila kita perhatikan, secara perlahan namun pasti, tampaknya telah mulai tumbuh kesadaran masyarakat secara global khususnya di Negara-negara maju untuk mulai mengoreksi, kemudian mengadakan perubahan mendasar dalam semua pola pandang serta gaya hidup (Life Style) yang selama ini dipraktekkan, khususnya dalam berinteraksi dengan alam lingkungannya. Oleh karena itu, jangan heran saat ini hampir semua aktivitas ataupun kegiatan mereka, termasuk gaya hidupnya banyak yang sudah bernuansa lingkungan. Segi-segi lingkungan tampaknya hampir melekat di semua bidang dan sendi kehidupan mereka. Hampir semua kegiatan pembangunan dan aktivitas mereka juga diupayakan berorientasi lingkungan. Pola hidup mereka sudah mulai lagi berpaling ke alam (Back to Nature).
Demikian juga akhir-akhir ini telah banyak bermunculan gerakan-gerakan maupun program-program lingkungan baik yang diprakarsai oleh pemerintah, LSM, maupun masyarakat, yang pada dasarnya adalah merupakan wujud kepedulian, partisipasi dan tanggungjawab serta rasa keprihatinan yang mendalam dalam merespon perubahan lingkungan yang terjadi seperti halnya pemanasan global tersebut. Misalnya kita banyak mengenal dan mendengar istilah green consumer, green product, green building, green office (eco-office), green hospital, green campus, green market, green port, green citizen, green festival, sampai pada green lifestyle, dimana kesemuanya itu bermuara kepada adanya upaya-upaya manusia dalam melestarikan lingkungan dan penghematan sumberdaya alam sekaligus upaya-upaya untuk mengurangi pemanasan global.
Sebetulnya kita semua dapat berperan dalam upaya mengurangi pemanasan global tersebut sekecil apapun upaya yang kita lakukan. Upaya tersebut misalnya bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, sampai Negara/pemerintah. Pada masyarakat kita misalnya sejak jaman dulu telah banyak dijumpai tradisi-tradisi ataupun kebiasaan serta pengetahuan dan budaya yang pada dasarnya sangat baik dalam pelestarian lingkungan. Istilah atau konsep ini dikenal dengan 4R (Recycling, Reuse, Reduce dan Repair).
Di lingkungan rumah, kita juga dapat berperan dalam mengatasi dan mengantisipasi pemanasan global tersebut dengan upaya sederhana, misalnya dengan mulai memilah sampah yang kita hasilkan sehari-hari antara sampah organik dan anorganik, penghematan air yang digunakan (mandi, cuci, minum, menyiram tanaman, cuci mobil, dll), penghematan sumber energy listrik (mis: penerangan, kulkas, TV, mesin cuci, computer, dll). Matikan lampu penerangan bila tidak digunakan terutama siang hari, gunakan kembali barang2 bekas yang masih dapat dimanfaatkan (mis: botol, plastik, dll). Upayakan membeli semua peralatan rumah tangga yang hemat energy dan ramah lingkungan (mis: kulkas, mobil, dll). Bahkan saat ini telah mulai ada trend terutama di kota-kota besar rumah-rumah yang memanfatkan sinar matahari sebagai sumber energi, terutama untuk penerangan.
Manfaatkan lahan-lahan atau pekarangan yang ada di lingkungan rumah sedapat mungkin untuk ditanami, sekecil apapun lahan yang tersedia, hiasi rumah kita dengan tanaman-tanaman di pot, bila lahan masih cukup tersedia upayakan dibuat sumur resapan ataupun biopori untuk menampung air hujan agar tidak sia-sia terbuang ke laut. Disamping itu, sumur resapan dapat berfungsi sebagai cadangan air yang dapat mengisi kembali air tanah yang sangat dibutuhkan pada saat musim kemarau panjang tiba.
Tampaknya kegiatan-kegiatan sebagaimana disebutkan diatas adalah sangat sederhana, namun bila semua rumahtangga melakukan hal yang sama katakanlah dalam suatu kota/wilayah, bahkan dalam lingkup Negara-negara di dunia, dampak dan kontribusinya sangat luar biasa bagi upaya kita dalam melestarikan lingkungan, sekaligus mengurangi Pemansan Global tersebut. Mengapa kita tidak memulainya dari sekarang? Global warming isn't cool..
Easy to play, hard to master, kata inilah yang cocok untuk menggambarkan bagaimana reversi atau othello itu. Kita dapat belajar game ini hanya dengan hitungan menit, namun untuk memasteri game ini bukanlah perkara yang mudah.
Reversi, atau dikenal juga dengan Othello merupakan sebuah board(papan dengan ukuran 8x8 kotak) game yang dimainkan oleh dua orang menggunakan disk. Pada setiap disk terdapat dua warna, bolak balik. Setiap pemain mewakili satu warna, hitam atau putih.
Aturan dasarnya, setiap pemain hanya dapat melangkah ke kotak kosong dimana dalam setiap langkahnya pemain tersebut harus membalik disk lawan sehingga menjadi disk dengan warna pemain tersebut. Permainan ini berhenti jika dalam board/papan tersebut sudah tidak ada lagi kotak yang kosong. Pemenang dari game ini adalah pemain yang memiliki warna disk terbanyak.
Mudah bukan? berapa menitkah waktu yang anda butuhkan untuk mengerti cara bermain game ini?. Ok, saya tantang anda untuk melawan komputer berikut ini yang saya berikan. (Jika flash tidak keluar, Anda harus menginstall flash pada browser anda, klik disini untuk download flash player)
Bagaimana? Jika anda baru belajar mungkin untuk mengalahkan komputer tidak mudah bukan? Inilah kenapa saya bilang Easy to play, Hard to master. Saya sudah bermain reversi cukup lama, mungkin hampir 1 tahun, menurut saya game ini sangat menarik, apalagi jika kita berhadapan dengan lawan yang tangguh. Game ini sangat melatih otak kita untuk berpikir dengan keras dan berpikir secara optimal. Ada tiga fase dalam permainan ini, yaitu opening, mid-game, late-game. Dari kesetiap fase tersebut ada banyak sekali teknik dan strategi yang dapat kita pelajari. Postingan ini hanya awal, nanti saya akan bahas berbagai strategi dan teknik dalam bermain game ini. Enjoy the game.
Reversi, atau dikenal juga dengan Othello merupakan sebuah board(papan dengan ukuran 8x8 kotak) game yang dimainkan oleh dua orang menggunakan disk. Pada setiap disk terdapat dua warna, bolak balik. Setiap pemain mewakili satu warna, hitam atau putih.
Aturan dasarnya, setiap pemain hanya dapat melangkah ke kotak kosong dimana dalam setiap langkahnya pemain tersebut harus membalik disk lawan sehingga menjadi disk dengan warna pemain tersebut. Permainan ini berhenti jika dalam board/papan tersebut sudah tidak ada lagi kotak yang kosong. Pemenang dari game ini adalah pemain yang memiliki warna disk terbanyak.
Mudah bukan? berapa menitkah waktu yang anda butuhkan untuk mengerti cara bermain game ini?. Ok, saya tantang anda untuk melawan komputer berikut ini yang saya berikan. (Jika flash tidak keluar, Anda harus menginstall flash pada browser anda, klik disini untuk download flash player)
Bagaimana? Jika anda baru belajar mungkin untuk mengalahkan komputer tidak mudah bukan? Inilah kenapa saya bilang Easy to play, Hard to master. Saya sudah bermain reversi cukup lama, mungkin hampir 1 tahun, menurut saya game ini sangat menarik, apalagi jika kita berhadapan dengan lawan yang tangguh. Game ini sangat melatih otak kita untuk berpikir dengan keras dan berpikir secara optimal. Ada tiga fase dalam permainan ini, yaitu opening, mid-game, late-game. Dari kesetiap fase tersebut ada banyak sekali teknik dan strategi yang dapat kita pelajari. Postingan ini hanya awal, nanti saya akan bahas berbagai strategi dan teknik dalam bermain game ini. Enjoy the game.
Subscribe to:
Comments
(
Atom
)
-
Follow Me on Twitter!
-
"My Facebook
-
RSS
Contact